9.01.2012

Cinta


“Cinta tak lebih dari sekedar kesiapan reproduksi alami, Mita pacarmu itu secara alami mengeluarkan kimia feromon yang membuatmu mabuk kepayang. Aku tidak menyalahkan karena kau memang ada di saat yang masih sangat takjub mendapati sensasi kimia feromon  tipis lembut yang terkeluar dan menyebar dari tubuh Mita, kimia yang berasal dari kelenjar endokrin , aroma tak terkategori sebagai aroma wajar, yang memikat seksual, hebohnya aroma itu bisa membuatmu limbung dan lupa dartan hingga otak kananmu  menuntut untuk selalu mendapatkan aroma itu kembali, akibatnya otak kiri jadi sama sekali terabai.  Mita adalah perempuan yang siap dibuahi secara alami, Mita mengundang pria untuk datang membuahi, repotnya Mita maupun kau sama-sama tidak memahami apa yang yang sebenarnya terjadi, kemudian kau asumsikan sebagai cinta.
Jangankan kamu, Urip yang seharusnya sudah terlalu dewasa untuk itu saja dia masih harus kehilangan akal waras ketika mendapati perempuan yang memikatnya ”
Andika mencoba menjelaskan cinta yang sedang melanda Rian di usianya yang masih belasan. Namun bagi Rian terlalu naïf jika cinta sekedar diasumsikan sebagai rangsangan seksual, penyampaian Andika dianggapnya kebohongan yang dicari-cari.
“Tapi bagaimana mungkin om.., jika itu hanya aroma feromon mengapa Urip bisa terpikat oleh perempuan yang aku dengar jarak jauhnya ribuan kilometer? Apa sebegitu tajam penciuman Urip” sanggah Rian.
“Urip orangnya tak begitu pintar dan lemah, dia hanya terhipnotis kalimat dari selembar surat yang ada di tangannya. Dia sok tahu, padahal dia sendiri tidak memahami apa-apa yang diucapkannya. Urip hanya sedikit lebih cerdas dari simpanse” Andika terbahak sambil menepuk punggung Rian dengan keras hingga Rian terhuyung.

Matahari sudah diatas kepala dan semua peralatan telah siap, drum-drum minyak telah tertutup terpal dengan rapi, segera Andika melepas tambat jukung (perahu) miliknya dan segera menghidupkan mesin, keduanya berencana melangsir solar dari tongkang minyak yang biasa menjadi partner dalam menjalankan bisnis gelap penopang kesejahteraan mereka selama ini.
"Urip orangnya gila, dia tak lebih dari faham mistik belaka, bagaimana mungkin perempuan yang cerdas terpikat olehnya, Urip hanya bercumbu dengan angan-angannya sendiri, perempuan itu tidak pernah mencintainya" dengan berteriak Andika terus mengisahkan tentang Urip, suarannya timbul tenggelam diantara kerasnya suara diesel jukung yang mereka berdua naiki.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...