"Nasib bukan keberuntungan yang didapat dari undian, orang-orang yang
menang setidaknya telah melakukan sesuatu yang orang lain tidak
lakukan. Andika bukanlah orang cerdas, dia orang yang membenci
kebodohannya sendiri. Segala identitas yang ditampakkannya justru
berbuah terbalik.
Tak jauh beda dengan urip yang sibuk berkalimat, sedang kehidupannya
tak menunjukkan orang yang benar-benar faham tentang kehidupan, hidup
tidak bisa hanya mengandalkan hati dan perasaan.
Aku tidak pernah tahu bagaimana Urip bisa bertahan hidup" Didik
menghentikan kalimat, sambil mengusap rambutnya yang keriting, sorot
tajam mata tua mengarah pada segerombolan anak buahnya yang sedang
asyik judi dengan kartu domino. Didik dulu kapten dari kapal kargo
besar Surya Sakti yang telah mengantarkannya pada perjalanan hampir
mengelilingi seluruh samudra, dan di usianya yang sudah kepala enam
dia memilih untuk menjalankan tugboat penarik tongkang minyak dengan
tujuan pengiriman tak terlalu jauh lagi.
"Tidak bisa kau menggunakan hati saja, atau perasaan saja, atau
pikiran saja, atau..., apa saja secara terpisah. Jalani hidupmu, nanti
pengalaman akan mengajarkan banyak hal. Hati, perasaan, pikir, akal,
juga tubuhmu akan berlaku secara simultan. Cinta bagi semua usia
adalah gairah yang paling memberi kesan, jangan takut melalui
romantisnya walaupun itu sakit.
Rian, matamu menyimpan api asmara, aku sewaktu seusiamu dulu juga
memiliki hal yang sama, mungkin semua orang sama.
Kita orang Indonesia, jangan kita ikuti psikologis dan idealis barat
yang berpegang pada teori-teori ilmiah, cukup Andika yang seperti itu
dan kau jangan.
Urip bukan juga cermin yang baik"
Didik tersenyum dan berlalu meninggalkan Rian, sedang Rian membalas
dengan senyum antara ragu dan ketidak mengertian.
Gelombang kecil terasa mengayun, burung camar yang terbang memberi
aroma khasnya tentang nafas kehidupan air.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar