8.30.2013

Pulang

Aku larut dengan pertanyaan dan kemungkinan yang memenuhi kepala,
seolah aku hanya menggeluti wabah hitam yang di jauhi ahli ibadah.
Aku larut pada mitologi yang hampir tak pernah ada, walau itu bukan
berarti tidak ada. Terlalu banyak teori yang aku cermati tapi sangat
jauh berbeda dengan praktiknya.
Ah... Aku hanya ingin pulang, walau sebenarnya aku tak begitu yakin.
Yang jelas dunia dipenuhi banyak hal yang bisa menjadi pilihan.
Barangkali semua hanya tata bahasa di kepala yang seolah bisa memberi
arti bahagia dan seharusnya aku tulis untuk memenuhi tiap carik kertas
pada buku untuk mengambarkan betapa aku telah pernah mengalami sakit
di sebagian jiwa.

Kau..

Pesan Datu

"...belajar untuk tidak belajar, lakukan, hingga jatuh pada asyik
sehingga orang lain yang akan mempelajarimu"
Itu yang pernah aku dengar, memang sedikit membingungkan. Coba kalimat
belajar untuk tidak belajar kau ganti dengan belajar untuk pintar.
Belajar untuk pintar, aku pikir kau sudah melakukan tapi belajar untuk
tidak belajar pada orang lain, sudahkah?

Kalimat datu Yana yang sulit aku ilustrasi dalam bentuk kesadaran
berprilaku sosial, seolah hanya membentuk individualis. Tapi terasa
ada upaya pemerdekaan, terasa ada upaya pembentukan individu pencetus
bukan melulu meneruskan tradisi yang makin konservatif.

8.21.2013

Senja

Kekalahan

"Justru ketidak tahuanmulah yang akan menyadarkan pengertian hidup,
akan lahirlah sikap tawadhu'.
Ketika kau sudah tak mampu menilai orang lain lagi kecuali menghitung
dirimu sendiri. Tak akan pernah ada jawaban kecuali kau sendiri yang
bisa menjawab.
Memang seolah kau kalah, tapi sesungguhnya kau telah menang atas
dirimu sendiri, awal dari kau yang telah mampu melampaui diri sendiri.

Kau sungguh merasa sempit sedang kau dihamparkan luas dan kau akan
mengetahui bahwa biji sawi sungguh melebihi besar gunung" datu Yana
menutup kalimat.
Matahari telah akan tenggelam, tak perlu ada yang disiapkan,
membiarkan gelap yang sebentar lagi akan datang. Seperti biasa datu
Yana berlalu meninggalkan begitu saja memberi kesempatan untuk
berpikir atau justru harus mengaduk perasaan sendiri.

"Kekasih salamku masih untukmu, dan kau selalu ada ketika aku
terkondisi pada kesadaran rana"

8.19.2013

Tak Tahu

"Cobalah memenajemen apa-apa yang ada pada dirimu, berlakulah efisien
terhadap energi yang kau miliki untuk sesuatu yang kau anggap itu
menjadikan dirimu lebih baik.
Yang aku tahu jika terlalu banyak yang kau pikirkan hanya akan
menjadikan dirimu kehabisan tenaga tapa hasil yang memberi bekas
didalam kehidupanmu.
Jika kau terlalu menyimpan satu hal secara berlebih pada perasaan maka
hatimu justru tumpul, hanya akan melahirkan keyakinan kosong yang tak
akan pernah terbukti bahkan lebih pada bisa menghancurkan dirimu
sendiri. Perasaan cinta terhadap kekasih, materi, bahkan pada Tuhan
sekalipun justru akan melahirkan buta mata hati pun pikiran.
Cobalah hati dan pikiran kau fungsikan terhadap sesuatu yang
benar-benar ada didepanmu, nyata. Bukan kau gunakan pada imajinasi
yang tersusun dari cerita orang lain, walau orang lain tersebut
sebagai guru spiritual sekalipun. Biarkan mereka bercerita tapi jangan
kau masukkan cerita mereka itu pada hati dan pikiranmu secara
permanen, sebagai keyakinan. Apa-apa yang dinyatakan orang lain cukup
temporal saja di otak.
Bacalah kitab suci dengan hati dan pikiran yang bersih, tanpa beban.
Maka kau akan benar mendapat hidayah. Pun bekerjalah dengan hati dan
pikiran yang bersih pula, maka apa yang kau kerjakan akan memberi
manfaat" datu Yana menghentikan kalimat lalu menghisap dalam-dalam
rokok ditangan.
"Kebiasaan orang kita hanya bisa menggunakan pikiran cerdas ketika ada
masalah dalam profesi, pertanyaan atau soal yang diajukan pihak lain
dan sisanya hanya melakukan hal rutin atau mencari kepuasan, mengejar
kemuliaan tanpa runtutan pencapaian yang logis, menutup hati. Hal yang
hanya menghasilkan korup. Korupsi lahir dominan dari buta hati atau
juga sakitnya sang hati.
Bukankah kalu kita mau jujur hati yang kita miliki hanya berfungsi
ketika dilanda asmara dan hanya sedikit prosentase kasih terhadap
sesama. Apalagi menggunakan hati untuk profesi, yang ada profesi
justru menyakitkan hati ketika terbanding profesi kita dengan apa yang
telah dicapai oleh individu lain. Tentu aku tak heran hampir semua
profesi cenderung mudah berantakan ketika hati pelaku profesi
mendapati asmara, bukti kuat bahwa manusia jarang sedia menggunakan
hati didalam profesi sehingga dengan mudah membiarkan hati terisi oleh
cinta.

Pun semua ceritaku jangan kau biarkan menguasai hati dan pikiranmu,
cerita yang cukup kau cerna sesaat jangan sampai permanen tertanam
dalam ingatan.
Aku sudah terlalu tua untuk dunia yang makin dinamis dengan berbagai
trik dan godaannya yang makin menggurita di kesadaran hidup. Aku
memilih sepi larut dengan ketuaan yang makin menyadarkan aku tentang
arti hidup.
Jangan pula kau anggap aku tahu, setinggi apa pencarian hanya akan
bermuara pada tidak tahu, Jika kau merasa tahu maka kau masih sangat
belum tahu"

8.18.2013

Bukan Terbebani

"Aku terbelenggu perasaan pada seorang perempuan dan yang aku tahu
hanya masih sulit menemukan menggantikan apa yang aku pikirkan, yang
aku tahu memang aku tak pernah bisa mengendalikan perasaan, walaupun
secara teknis kecerdasanku mampu menyusun asumsi penguasaan hati
berikut perasaan namun selalu gagal ditiap melakukannya. Teori yang
aku pegang hanya kosong, gagal setiap aplikasi" ucapku.
"Ayo diminum kopinya!" balas datu Yana seraya beliau mengangkat
cangkir dan meminum kopi yang sudah dingin.
Aku malah menyalakan rokok untuk meredam apa yang ada di kepalaku dan
setelah kepulan asap pertama baru aku angkat cangkir kopi lalu
menghirupnya sedikit.
Suasana terasa lengang, aku merasa jika kurang pas kali ini
menyampaikan masalah pribadi kepada beliau, tetapi sejak awal datu
Yana memang mengangkat topik membersihkan hati dan pikiran sehingga
aku rasa tak ada salahnya jika aku ungkapkan kendala nyata yang memang
terjadi mengenai hati dan pikiranku, walau itu sebenarnya bersifat
pribadi.
Setidaknya aku mengambil contoh yang tidak jauh, diriku sendiri sebagai contoh.
"Aku paham teori yang kau sampaikan, bahwa untuk menghilangkan apa
yang mengganggu perasaan dengan menganti topik dari yang terasa
menguras perhatianmu itu.
Secara teknis memang benar bahwa kau memiliki satu prioritas didalam
satu kesadaranmu maka jika satu prioritas yang sedang ada tak mungkin
dilenyapkan, karena dengan kau memiliki prioritas maka kau memenuhi
syarat hidup, memiliki dorongan untuk tetap eksis dalam hidup,
bayangkan jika manusia tak memiliki dorongan atas pemenuhan atau
keinginan, rasanya mustahil.
Maka mengganti satu muatan dengan satu muatan yang lain berarti telah
melepas muatan pertama, kalau kita menggunakan asumsi satu tubuh hanya
memiliki satu arah prioritas.
Itu benar" datu Yana menghentikan kalimat lalu menyalakan rokok.
"Tetapi aku tidak ada sedikitpun niat untuk melenyapkan hasrat manusia
yang menjadi dorongan hidup itu. Akan tetapi aku mencoba menyampaikan
bahwa pikiran untuk digunakan, untuk mengurai apa yang sedang manusia
hadapi, sesuatu yang nyata bukan sibuk menyusun asumsi, asumsi dari
sesuatu yang tersusun didalam hayalan belaka, pun aku tak menghalangi
manusia untuk berimajinasi, akan tetapi gunakan hati untuk merasakan
seberapa jauh kemampuan yang kau miliki.
Jadi tidak membebani pikiran dengan gambaran tentang harapan melainkan
menjadikan pikiran berfungsi seperti yang seharusnya, mengurai
kerumitan yang dihadapi. Bukan termuati melainkan dipakai.
Itu yang aku maksud.
Pun hati, pahamku hati tempat dari perasaan, bukan pula aku menjadikan
manusia tak memiliki hati melainkan gunakan hatimu untuk mengukur dari
apa yang sedang kau hadapi, bukalah mata hatimu untuk tindakan yang
akan kau lakukan. Bukan jika sudah suka atau cinta lalu hatimu penuh
dengan sesuatu yang kau suka atau kau cinta itu, tak lagi memandang
jarak ruang dan waktu, itu dan itu melulu.
Sedang sekarang saat kau duduk, sedang kau hadapi sangat memerlukan
per-hati-an tapi hatimu masih disana. Maka untuk mencapai sesuatu dari
apa yang kau lakukan tidak sekedar sentuhan tubuh pun logika tapi juga
memerlukan sentuhan hati.
Percayalah jika aktifitas manusia disertakan hati maka akan
menghasilkan sesuatu yang akan menyentuh pribadi lain hingga ke
hatinya pula"

8.14.2013

Ketertarikan

"Sama halnya ketika jatuh hatimu pada seorang perempuan, maka
perempuan itu akan tampak melebihi batas dari apa yang pernah kau
harapkan.
Hati memiliki ukuran tersendiri untuk ketertarikannya yang jauh
berbeda dengan ukuran pikir. Ketika hatimu sendiri telah menaklukkan
hampir seluruh kesadaran yang kau miliki maka apa saja yang kau
lakukan akan terasa kurang pas, kau akan ragu mengambil keputusan, kau
takut salah dihadapannya, takut membuatnya kecewa.
Pikiranmu benar-benar buntu.
Lalu coba tengoklah perempuan lain, maka dia akan terasa kurang
bermakna bagimu. Karena kau memandangnya dengan analisa cerdas, bukan
lagi menggunakan hati.
Sudah barang tentu masing-masing kepala memiliki barometer
berbeda-beda atas imajinasi sempurnanya, tentu kau tak akan tertarik
dengan perempuan lainnya itu.
Pikiran bukan untuk ketertarikan tapi untuk mengurai" ucap datu Yana.

8.12.2013

Sambut Datu

"Semua tidak akan menemukan apa-apa kecuali menyadari betapa bodohnya kita ini.
Semua sahabatmu hanya menemukan diri sendiri yang semakin jauh
tersesat hingga seluruh kesadarannya terselimuti kebingungan, tak tahu
lagi arah.
Tentukan sekarang atau tidak sama sekali, karena tidak banyak waktu
yang bisa kau ulur-ulur untuk bertahan pada kesadaran, jangan kau
tunda.
Bersihkan pikir dengan perbuatan dan bersihkan hati dengan keikhlasan"
ucap Datu Yana.

"Setiap kesungguhan dari perbuatan akan memerlukan perhatian. Sudah
jelas kata PERHATIAN bukan PIKIRAN, perhatian berarti pada posisi hati
bukan pikir, ketika kau dikuasai hati maka pikiranmu akan terdiam,
bersih. Itu yang aku ketahui membersihkan pikir.
Pun hati bukan pikiran yang menghitung, maka pikirkanlah sebelum kau
melakukan sesuatu untung pun ruginya, lalu kau mengetahui apa yang
akan kau lakukan sehingga kau iklas melakukan, karena segala
sesuatunya telah jelas. Ketika kau berpikir maka justru hatimu yang
bersih.

Pada dasarnya hati dan pikiran berlaku seperti langkah kakimu, kiri
pun kanan yang selalu memposisikan keseimbangan ketika kau berjalan.
Pun hati dan pikiran" lanjut Datu Yana.

8.09.2013

Kau

Akan datang suatu hari dimana malaikat yang turun dari langit, dia
tampak rapuh dan rendah hati, tatapan matanya terasa menghapus jarak,
lembut senyumnya terasa meluluhkan setiap perih. Dia tak akan datang
kedua kali.

Kau.

8.07.2013

Kau

Malam. Disini ditiap langkah aku berpijak terdengar takbir. Takbir
yang aku dengar lebih pada mengusik banyak kerinduan yang sudah lama
aku sembunyikan, aku kubur. Famili, kerabat atau siapa saja yang dulu
pernah mengisi warna dalam kehidupanku. Aku telah memilih berpisah
dengan mereka demi menurutnya aku pada isi kepala. Atau memang aku
telah harus berpisah dengan mereka semua.

Disetiap wajah yang aku rindukan malah kau mengambil alih ruang
didalam ingatan.
Aku makin sadar jika semua telah terlanjur jauh.
Benarkah aku sudah gila?

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...