5.28.2014

Seni Hidup?

Ketika ada seorang teman yang baru kita kenal lalu mengundang kita
pada acara peluncuran bukunya maka apa reaksi kita?
Sebut saja kita sedia menghadiri acara itu. Namun yang menjadi soal
bukan kesedian kita untuk hadir tapi mengapa selalu jadi ribet, mulai
dari pemilihan busana yang selalu ada saja rasa yang kurang pas,
sampai pada membayangkan apa yang akan kita lakukan disana nanti.
Pun ketika kita telah sampai disana dan bertemu dengan teman yang
mengundang itu maka kita berusaha manis, bahkan kalau bisa sebaik
mungkin bersikap. Jangan bikin malu.
Kita bukan lagi sebagai kita yang sebenarnya. Semua pengalaman pada
setiap acara di masa lalu sangat memberi pengaruh seolah pengajaran,
mendorong terjadinya prilaku pada saat itu berada di luar dari
kebiasaan. Mengapa? Bisakah kita menghentikan dorongan itu? Adakah
permintaan dari teman kita itu untuk kita bersikap di luar dari
kebiasaan seperti itu?
Coba diandai, apa benar kita berani datang pada acara peluncuran buku
itu dengan kondisi apa adanya seperti kehidupan sehari-hari, barang
kali aku tidak berani.
Itu bukti betapa masa lalu mampu menjadi pemaksa kesadaran. Bawah
sadar yang mengambil alih prilaku.
Sama seperti seorang yang ketika masa kecilnya sering mendapat
tekanan, terintimidasi maka kecenderungan prilaku penakut, pemalu akan
mendominasi, atau justru sebaliknya jika dia mampu menahan tekanan
itu, dengan akan bersikap kasar, tak menahu di aturan. Orang yang di
masa kecilnya tidak beruntung tersebut ketika telah dewasa tak tahu
mengapa dia harus menjadi pemalu, mengapa harus takut, mengapa harus
congkak, mengapa harus bersikap tidak seperti kebanyakan orang yang
ada disekitar kehidupannya. Sedang kesadarannya sangat tahu jika sikap
itu tak pernah dikehendaki.
Beban sosial yang terus-menerus selama perjalanan hidup perlahan
menekan semua kejadian pada masa lalu seseorang kebawah sadar. Setiap
pengalaman pada masa lalu yang tidak bisa dihapus hanya akan
terlupakan, tidak hilang namun semakin tersimpan kebawah, mengendap
dibawah sadar.
Dan sekarang menjadi pendikte prilaku, memblokir setiap hasil yang
didapat dari logika cerdas. Menjadi uncontrol.

Entah, pada masa lalu Angga, Urip, Nungkai memiliki pengalaman apa. Pun kau.
Mengapa harus sulit untuk bisa cerdas melihat kenyataan dari hubungan
dengan kekasih? Mengapa seolah tak pernah mampu lebih jujur? Mengapa
memilih rumit?
Yang jelas setiap kau masih tak bisa wajar berbahasa, maka akan
semakin tampak bahwa kau memiliki ketakutan yang tak beralasan. Ada
dari sebagian masa lalumu yang mengambil alih kondisi yang sebenarnya
tak sedikitpun ada kaitannya dengan yang sedang kau hadapi.
Semua makin mengendap menentukan pola yang sebagian orang katakan
sebagi seni dari hidup. Sedang bagiku tidak, aku merasa dari hidupku
ada yang tidak beres.

5.27.2014

Nirmala

"Sangat banyak orang tidak menyadari betapa masa lalu sangat
mempengaruhi kesadaran, menjadi endapan bawah sadar yang mampu membuat
pola prilaku dalam bertindak. Dan yang membingungkan ketika bawah
sadar itu mampu memblokir tindakan rasional yang seharusnya bisa
diambil.
Sering sekali terjadi pemblokiran ketika naluri seseorang telah
menuntun pada yang seharusnya, ketika seseorang itu telah berhadapan
dengan yang seharusnya malah secara tidak sadar terjadi pemblokiran
terhadap akal sehat, hal yang sebenarnya seseorang itu sama sekali
tidak kehendaki.
Seseorang sering mengeluh terhadap tindakannya sendiri, tindakan yang
telah pernah dilakukan, seolah dia tak berdaya menghadapi prilakunya
sendiri, seolah ada warning dini yang sebenarnya sama sekali tidak
perlu karena warning itu lebih bersifat menghalangi pada pengambilan
kesempatan yang seharusnya bisa diambil.
Entah mengapa selalu auto protect, antisipatif berlebih pada setiap
hal. Hal apapun itu. Tidak pernah membiarkan sesuatu singgah dalam
hidupnya tanpa dibebani kerumitan, tidak pernah bisa membiarkan
sesuatu menerpa seperti hembusan angin tanpa cover berlapis" ujar
Mirna.
Nirmala menghentikan membaca dan mengalihkan pandang pada sahabatnya
yang mulai tadi tak henti bicara.

Nirmala tahu kemana arah pembicaraan Mirna dan tatapan mata sudah
cukup untuk membuat Mirna bisa diam, tidak melanjutkan kalimatnya.
"Aku melakukan dengan sadar, bukan dibawah sadar" ucap Nirmala dengan
nada sedikit meninggi.

5.08.2014

Bukan Drama

"Dan kita hanya memiliki ruang di hati untuk berbagi, pula logika yang
menolak dengan berbagai alasan atas azas kepatutan dari yang kita
telah pahami.
Terkadang aku sangat ingin melihat kau menagis bahagia dengan yang lain.
Sedang aku rasanya akan sulit menghapusmu dan mungkin akan membawa
semua tentangmu sampai masa tidur panjang yang gelap itu tiba.
Kasih, aku merindu pada apa yang aku tak pernah tahu dan itu semua tentangmu"
Urip membiarkan angin yang kencang menerbangkan semua kertas sket yang
tadi dibawanya. Membiarkan apa saja berlaku tanpa perlu hirau.
Setidaknya itu bisa mewakili semua gelisah tetang kekasihnya, drama
yang makin tergilas oleh waktu.

5.07.2014

Untukmu

Pernahkah kau membaca kalimat yang mengambarkan besarnya cinta kasih
seseorang. Seolah kalimat yang tersusun hampir mencapai batas
pengertian hingga kau berpikir bagaimana mungkin kalimat itu bisa
tersusun.
Mereka menulis dengan menggali seluruh yang ada di hati dan perasaan
terhadap kekasihnya itu, memaksa pikiran mengkombinasikan setiap
kalimat seharmonis mungkin agar kekasih menerima.

Kekasih adalah orang yang telah mengisi ruang di hati hingga perasaan
terasa berbeda. Untuk apa?
Tak untuk apapun kecuali lega ketika bisa memastikan kekasih masih ada
sedia dan juga masih ada memiliki rasa.

5.03.2014

Rumah?

Rumah lebih memiliki arti tempat melepas dari semua tekanan bagi yang
berada di luar rumah. Namun bagi yang berada didalam rumah, sedang
didalam rumah itu sendiri penuh dengan tekanan maka rumah bukanlah
pilihan.
Aku memilih hutan sebagai rumah karena hutan tidak menuntut aku dalam
bersikap, hutan mengijinkan aku bebas seperti apa yang aku mau.
Secara umum rumah merupakan wadah berlindung dari kondisi ekstrim alam
tapi bagiku rumah lebih pada wilayah privasi, tempat seseorang bebas
berekspresi tanpa kritik sosial.
Rumah terbesar bagiku adalah pola pikir yang mampu membiarkan atau
membebaskan orang lain menilai atas diri kita sendiri, rumah terbesar
bagiku lebih pada sikap percayanya seseorang akan kehidupan yang tidak
sesederhana kalkulasi sehingga penilaian orang lain terhadap diri kita
hanya terdengar sebagai bicaranya orang yang tidak mengerti arti
kehidupan, sebagai ucapan dangkal yang tidak memerlukan penjawaban.
Lebih percayanya seseorang pada apa yang orang lain tekankan itu hanya
sekedar muntahan gagal dari orang lain itu sendiri.
Jelas sekali peran hati dan pikiranlah yang menentukan seperti apa itu
rumah, maka ketidak tenangan hati dan terlalu lelahnya pikir yang
menuntut rumah, demi bisa berlindung dari apa yang sedang seseorang
itu hadapi.
Jiwa kekasih Urip memang sangat memerlukan sandaran. Namun ketika hati
perempuan itu bersandar pada Urip logikanya menolak.
Dia tidak memahami lagi apa arti hubungannya dengan Urip karena naluri
dari tubuhnya menuntut lebih dari sekedar komunikasi.
Tentu wajar karena naluri dari lembut kulitnya tak akan mau memahami
kalimat kecuali sentuhan yang bisa dipahami.

5.01.2014

Pulang

"Bukan seperti yang perempuan itu ucapkan, kecerdasannya telah menjadi
penjara baginya.
Setiap aku melihat jauh kedalam matanya maka hanya gelisah dari hati
dan perasaannya yang dominan menuntut.
Setahuku Uriplah yang makin memperburuk keseimbangan, Urip memancing
naluri dari setiap lekuk tubuh mulusnya untuk bangkit dan memberontak.

Dia tak bisa membahasakan sesuatu yang sebenarnya dia mengetahui apa
yang dia mau itu. Dia malu mengatakan yang sejujurnya.
Apa jika dia ingin pulang kerumah sudah pasti pulang kerumah itu yang
dia perlukan. Bukan, dia sebenarnya perlu beristirahat, bukan
rumahnya. Dia ingin meletakkan segala pencarian yang telah melelahkan
bukan pulangnya. Dia tidak memerlukan tempat yang dia sebut rumah
kecuali memerlukan damai, bukankah damai berarti di hati bukan di
rumah" ujar guru.

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...