Tak ada tanda gerak dari angin, hanya serangga malam yang ribut,
sedang langit penuh bintang, menampilkan taburan yang sangat
mempesona.
"Yang paling tinggi derajat pun pengetahuan manusia justru ketika
manusia itu sedia berada di posisi paling bawah dari kehidupan,
seberapa kesediaan manusia itu meninggikan derajat kehidupan yang
lain. Maka ketika orang merasa pantas untuk ditinggikan tentu itu tak
lebih dari orang bodoh yang gila hormat. Pun ketika orang merasa telah
memiliki pengetahuan maka bisa dipastikan bahwa kesombonganlah yang
bertahta"
Kopi masih hangat, siap memberikan kenikmatan, menghibur masam liur.
Datu Yana menyalakan rokoknya pun Urip jua. Ada disetengah hati Urip
ingin menyangkal, namun rasa hormat terhadap Datu Yang telah
memandegkan.
"Untuk apa pengejaran jika pada penghabisannya justru harus dibawah"
gerutu Urip dalam hati.
Sedang Datu Yana orang tua yang telah banyak makan garam, tentu dia
bisa membaca apa yang ada dipikiran Urip. Pun Datu Yana sangat tahu
jika suatu ketika Urip akan faham dengan apa yang baru disampaikannya.
9.27.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar