1.23.2017

Tak Beralasan

"Rip, Urip..., apa yang kau inginkan, bukankah ia mulai terbiasa untuk tanpa kau, lalu mengapa kau memulainya lagi?"
Urip terlihat tak memiliki alasan dari apa yang telah ia lakukan. Ia menutup mata rapat mungkin ia berharap bisa restart hingga bisa memulai lagi dari awal lalu semua akan lebih baik.


1.16.2017

Tak Mengerti

"Jika itu fiksi maka semua akan logis, semua kejadian akan berjalan seperti seharusnya nalar bisa mencerna, bahkan untuk suatu kebetulanpun masih memiliki alasan yang logis jika itu sebuah dongeng, apa kau masih berpikir hidup ini logis? 
Ada kompleksitas sitem dalam hidup yang sulit untuk bisa kau baca arahnya dan jika aku menginginkan sesuatu maka aku akan pilih keluar dari sistem, karena aku jelas tidak akan bisa menyentuh sesuatu yang ada dalam sistem itu. 
Begini saja, jika aku masuk pada sesuatu dan kemudian aku tak menemukan jalan keluar maka aku akan pilih masuk lebih dalam untuk apapun yang bakal terjadi" 

Urip mengalihkan pandang membongkar isi otak untuk menyangkal.
"Aku seperti tersesat tak tahu arah tanpa dia pula aku hanya menuangkan pestisida ketika dia menginginkan seteguk air" ujar Urip dengan setengah menahan nafas.

"Ya, kau masih menggunakan logika, ini hidup..., bukan fiksi. Bagaimana aku menjelaskan agar kau faham"

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...