Datuk Yana berhenti bicara lalu meminumnya teh dalam gelas besar yang mulai mendingin.
Raut muka kelam dengan garis kerut di wajah tuanya tampak menyimpan catatan perjalanan berat yang Datuk Yana pernah lalui, sekarang beliau telah menghentikan langkah pengejaran, masyarakat menjadikan beliau sebagai tokoh pemangku adat di wilayah Tanah Dalam. Semasa muda beliau banyak melalang buana bersama Tuan Guru Wahab. Keduanya lalu berpisah jalan, jika Tuan Guru Wahab mengambil jalan untuk membagikan keikhlasan segala ilmi yang dimiliki kepada semua santri yang ada di pondoknya, sedang Datu Yana memilih diam dan menutup ilmu, dan hanya sesekali saja beliau memberikan tauziah.
" Arya adalah nama yang diberikan Wahab kepadamu, jika menurut ejaan lama akan menjadi A-r-j-a penulisnnya, apalagi jika terpengaruh penulisan jawa lalu menjadi H-a-r-j-a karena huruf a-nya justru ha, lalu jika ditanya mana yang benar, aku tidak mengambil mana yang benar mana yang salah, melainkan yang aku sebut asal mengerti bahwa dialah yang aku maksud.
Benar atau salah hanya menurut nalar masing-masing.
Sama halnya dengan bahasa cinta, apapun kalimat yang terucap yang terpenting justru sentuhan perasaan, bukan kalimat yang justru bisa melukai.
Lalu untuk merubah hasrat cinta menjadi hasrat kasih pun sayang tergantung dari kemampuan masing-masing untuk menaklukkan keinginan isi kepala dari bahasa benar dan salah, sehingga masing-masing menyadari bahwa tak mungkin untuk memaksa pasangannya sesuai dengan keinginan, bahwa cinta adalah wujud rasa bukan wujud keinginan nalar.
Pandangilah dengan benar wajah perempuan itu sewaktu diam, dalam diam justru kau akan bisa mengerti berjuta bahasa perasaannya yang menggumpal di wajahnya"
Datu Yana tersenyum isyarat kemakluman atas wajah diam Arya yang kalut dengan perasaannya. Arya belum benar-benar faham dengan apa itu cinta, mengapa dengan cinta justru Arya merasa terhukum.
5.07.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar