Tetua berdiri lalu menari, tapi lebih nampak kalau sedang memainkan jurus, sambil bibirnya membaca mantra.
"...ruhui rahayu tuntung pandang nang di harapakan, taduduk betatai, banyu mata balinang.."
Arya terkejut mendengar sebagian mantra dari tetua, makin terkejut lagi ketika menoleh kearah Dewi yang telah mengenakan busana pengantin adat Banjar, pun ketika Dewi menyambut pandang Arya, matanya menyiratkan keikhlasan dan kebahagiaan yang kudus.
Harum rangkaian melati yang menghias rambutnya membangkitkan rasa syahdu. Ada bahagia dan haru. Arya menoleh lagi kearah Dewi, kini terlihat Dewi tertunduk meneteskan air mata haru atas bahagia telah mengakhiri masa lajang.
Tangan Arya telah terpaut dengan tangan Dewi memberi isyarat sedia dalam ikatan setia.
Aroma harum bercampur baur, semua mata tertuju kepada keduanya, tamu-tamu melempar senyum tulus memberi doa bahagia.
Arya mulai sadar telah kalah cepat menguasai permainan. Dan sekarang sedang dipermainkan.
5.26.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar