Terik matahari ketika pulang sekolah di tepat pukul satu siang membuat
tenggorokan terasa kering, tapi gosip dari mulut Santi masih bisa
menghibur.
Keceriaan belasan tahun silam terkadang masih terasa.
"Huh..." Nirmala rindu masa yang telah lalu, masa bersama kawan yang
sekarang entah seperti apa mereka. Masa-masa bersama malaikat kecil.
Masa cinta tak perlu kerumitan pun tuntutan. Cinta hanya warna indah
juga pesona.
Sekarang semua sudah lain, sama sekali tak terbayang jika akan sesulit
ini. Nirmala sudah tidak bisa lagi memilih, entah apa, seperti apa,
kemana. Terasa tanggung, serba sulit yang ada.
Makin jengkel lagi dengan adanya Angga, seolah hidup hanya permainan
kosong. Pria yang dibuang tak bisa pun ketika disimpan akan makin
terasa jika dirinya telah jauh lepas dari alur kehidupan yang
seharusnya.
Nirmala semakin tak yakin dengan jalan hidup yang dulu diyakini.
"Ya Robb."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar