"Kau hanya ingin apa yang menurutmu sia-sia segera berakhir. Tapi kau
tak memiliki cukup kemauan.
Ingin bukan mau, kemauan lebih berbentuk sugesti dari dalam yang
dengan mudah mempengaruhi kemana arah kesadaran menuju, mampu
mempengaruhi pola pikir hingga hati dan perasaan.
Sedang ingin hanya hasrat sesaat, hanya memberi pengaruh pada pikir
dan itu akan sulit sampai ke hati" ujar Mirna tanpa sedikitpun menoleh
pada lawan bicaranya.
Nirmala hanya diam mendengar ucap Mirna.
"Mudah mengucap, itu benar dan aku tak akan jauh beda denganmu jika
aku ada di posisimu" lanjut Mirna mengetahui lawan bicara tak
bereaksi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar