Tetua sungguh memahami Angga yang makin tak tentu arah.
"Dahulu aku berpikir akan ada orang lain yang akan bisa membatuku
untuk memilih nasib seperti apa yang aku inginkan.
Kenyataannya telah beribu orang aku datangi namun tak satupun diantara
mereka ada yang benar-benar bisa, sedang yang memberi tipu muslihat
sangatlah banyak.
Akan tetapi ada satu orang diantara yang aku temui itu sedikit lebih
bijaksana. Beliau mengatakan,
jika ada seseorang mengatakan kepadamu bahwa dia bisa merubah nasibmu
maka tengoklah kepada orang itu, apa dia bisa merubah nasibnya
sendiri. Sudah barang tentu tidak, sedang untuk dirinya sendiri dia
tak mampu apalagi untuk membantu orang lain.
Beliau lalu memberi tahu jalan yang paling mungkin untuk mencapai apa
yang aku mau.
Ujar beliau,
diawal keberadaan Adam terjadi sedikit konflik antara iblis dengan
Tuhan soal penstatusan Adam, singkat cerita akhirnya Tuhan bertanya
kepada Adam untuk membuktikan kebenaran dari apa yang Tuhan maksudkan
"sebutkan kepada-Ku semua nama (benda) ini, jika engkau orang yang
benar"( Al-Baqarah 31)
maka mereka menjawab "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau
maha mengetahui lagi mahabijaksana" (Al-Baqarah 32)
Kalimat yang menjelaskan bahwa Adam berusaha tidak memaksakan
pikirannya untuk mengetahui apa-apa dari yang sedang dia hadapi. Adam
memilih meletakkan apa yang dia ketahui, memilih untuk tidak merasa
bisa. Adam tidak tunduk terhadap kecerdasannya. Memilih kosong dan
membiarkan Tuhan mengajarkan apa-apa yang memang benar" tetua
menghentikan kiamat, diam sejenak lalu menyalakan rokok setelah
menawarkan kepada Angga untuk menghisap juga.
Pun Angga turut menyalakan untuk mengurangi tekanan yang ada dalam perasaannya.
"Kembalilah kepada Tuhan, agar Tuhan mengajarkan kepadamu apa-apa yang
benar tentang nasibmu. Jika ada lapang hatimu setelah ibadah malam
maka ucapkan seperti yang Adam pernah ucapkan kepada Tuhan dengan
penuh kesungguhan. Pahami maksud membersihkan diri yang berarti
mengosongkan, bersih berarti kosong dan tidak ada apapun, bodoh, pikir
baik tidak apalagi buruk, hati suci tidak apalagi kotor, sangka baik
tidak apalagi buruk sangka. Kosong ya kosong. Terserah onggokmu mau
diapakan oleh Tuhan, lalu katakan
SUBHANAKA LA ILMALANA ILLA MAALAMTANA INAKA ANTAL ALIMUL KHAKIM
seratus dua puluh tuju kali" tetua menghentikan kalimat sambil
menyalakan tiga bilah dupa lidi.
Semerbak harum tercium lembut bersamaan asap yang dengan ringan mengepul keatas.
Angga menunduk, semakin gelap perasaan dan makin tak terbendung.
Nirmala seperti bulan yang terlalu indah dan terbalut seluruh
keagungan dewi, tak mungkin dirinya boleh menyimpan rasa untuknya.
"Nirmala"
12.22.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar