12.11.2013

Desember

Bulan desember kepingan-kepingan halus dan empuk berwarna putih bersih
turun dari langit, semua pohon, atap, jalan, halaman tak luput bebagai
jenis kendaraan yang terparkir diluar semua tertutup tumpukan warna
putih. Salju.
Baju tebal terasa masih kurang bisa menahan dingin, Nirmala sudah
jenuh dengan ruang kerja yang memang membosankan.
Tak beda dengan jalanan yang hampir setiap hari dilaluinya. Rutinitas
membosankan.
Dulu eropa merupakan tempat yang terlalu indah, tanah harapan untuk
bisa merajut mimpi. Sekarang takjub itu telah berganti dengan bosan
walau Eropa tetap karya besar manusia yang tak tertandingi pun kagum
itu masih.
Namun Eropa tempat dia berpijak sekarang seperti hanya memberi
kegelisahan yang makin menumpuk waktu demi waktu. Nirmala ingin
menjerit menumpahkan semua beban, tapi tak.
Setiap kali ingin menangis tapi tak jua bisa.
Dulu dia sempat bangga ketika mampu mandiri, mampu terbang lepas
melampaui batas harapan dari kebanyakan perempuan dimana dulu dia
berasal. Tapi mengapa sekarang semua terasa petaka. Pengejaran
berbalik arah menjadi dia yang dikejar. Dan semua bertambah parah
ketika Angga masuk dalam kehidupannya.
Sesekali Nirmala berharap bisa melihat catatan nasib walau dia tahu
itu tak akan mungkin.
"Ga, aku dulu meremehkanmu, aku salah. Kau ternyata lebih dari cukup
membuat sulit.
Ga, maafkan aku, pergilah dari hadapanku" ucap setengah dari batin
Nirmala, dan setengah dari batinnya ada masih rasa tak ingin
membiarkan Angga berlalu.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...