Barangkali satu-satunya alasan karena Nirmala selalu terhibur melihat
kesalahan-kesalahan Angga, Angga lucu dengan kekonyolannya. Kebodohan
Anggalah yang tak dimiliki laki-laki lain. Lagi pula Angga
satu-satunya laki-laki yang setia.
Angga tak pernah cemburu, walau itu berarti Angga memang tak pernah
berani untuk cemburu.
Sesekali Mala mengharap Angga sedikit memiliki keberanian, atau yang
lebih, melamar.
"Setan kau Ga!" serapah Mala keras mengejutkan Mirna yang sedang asyik
dengan selulernya. Pun Mala sendiri juga terkejut, buyar semua
lamunan. Mala baru sadar jika dia tidak sendiri.
Keduanya hanya lempar tawa kecil. Diluar dingin, sedikit terasa angin
menerobos lewat jendela yang belum ditutup.
Mala menuju meja rias, duduk bercermin memandangi pantulan wajahnya.
"Aku masih cantik" ujarnya.
Mirna sejenak ikut memandang pantulan wajah Mala lalu tersenyum.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar