Bebet bibit bobot bukan isapan jempol semata. Trah biru yang memiliki
kecenderungan logika cerdas atas dasar verifikasi saint akan sulit
ketika berbenturan dengan trah bawah yang hanya memiliki pengetahuan
akar rumput.
Mala terdiam mendengar setiap ocehan Angga bukan karena dia tak mampu
bicara, tapi Mala merasa bodoh ketika harus menghadapi orang bodoh.
Bukankah lebih baik memilih diam ketika ayam yang dihadapi, semua
orang akan berpikir dua kali jika hendak berbicara dengan ayam.
Kecuali orang itu sakit.
Analogi sederhana yang bisa menjelaskan mengapa Mala sering membisu
ketika Angga membual.
Pun Angga, dia tak sepenuhnya bodoh. Hanya saja Angga selalu memiliki
cara pandang berbeda terhadap setiap masalah, cara pandang yang tak
lazim. Dibilang benar tapi tak bisa diikuti, pun ketika dibilang salah
ternyata masih ada benarnya.
Ah..., kaum akar rumput yang selalu aneh, jauh dari tatanan.
Sayang Angga tak bisa memilih harus lahir dari keturunan apa.
12.10.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar