Nirmala tertawa kecil, membaca surat elektronik dari Angga yang telah
beberapa hari ditunggu. Hal-hal bodoh Anggalah yang selama ini mampu
membantunya untuk melupa penat, atau memang Nirmala selalu ingin tahu
seberapa parah kegilaan Angga terhadap dirinya.
Terkadang Nirmala sadar jika Angga telah menjadi candu yang sulit
dibuang pun Nirmala juga tahu jika itu berarti buruk.
"Kita mendapat banyak hal disini, tapi tidak dengan kenyamanan seperti
di negeri sendiri"
Ucapan Nirmala sekedar menyakinkan bahwa dia sedang tidak sendiri.
Lebih pada keinginan Nirmala mewujudkan Angga dihadapannya tapi di
kenyataan kedua matanya hanya menangkap sosok Mirna.
"Ya" jawab Mirna pendek.
Mirna tahu jika ucapan Nirmala tak memerlukan penyambung kalimat,
Mirna tahu jika kesadaran Nirmala sedang jauh, bukan ditempat dia
sedang duduk menghadap layar monitor.
Ada kebencian Nirmala untuk mengakui bahwa dirinya telah jatuh cinta.
12.27.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar