8.23.2012

Untuk Apa Hidup

Sesuatu tidak akan terjadi dua kali, akan tetapi setiap waktu selalu ada kesempatan. Hanya cara memilih selera yang mungkin menyatakan tak mudah untuk menemukan kesempatan.  Sedang sehina apapun itu bisa menjadi sangat berharga ketika berada ditangan yang tepat, pun sebaliknya semulia apapun itu bisa sangat hina ketika berada di tangan yang salah.

Jali mabuk berat sehingga kehilangan sebagian besar kesadaran yang dimiliki, tapi setidaknya dia bisa tertawa dengan kesempatan seadanya. Hal-hal kecil sudah cukup membuatnya bahagia, tak perlu etika, tak perlu kesepakatan, pun tak perlu kepintaran untuk bahagia.
Banyak hal yang selalu mengganjal dihatinya jadi leluasa terkeluarkan. dan pagi setelah kesadarannya kembali waras tak perlu menyesali apa-apa yang sudah diucapkannya, bukankah Jali sudah tidak ingat dengan apa tadi malam.

Matahari sudah hampir diatas kepala, Jali masih linglung, entah apa yang harus dilakukan, haruskah melakukan sesuatu, demi apa?, mengumpulkan harta?, kemudian kaya raya?.
Jali duduk ditepi ranjang  menyangga kepala dengan kedua tangannya yang penuh dengan bulu seperti tangan monyet, tak menghiraukan istrinya yang ngomel sejak tadi pagi.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...