Sekarang dia tertawa lagi, walau dia sangat tahu akan tawanya yang
selalu mendapat cemooh, tapi itu tak pernah dipedulikannya. Sedang
sejak pertandingan dimulaipun sudah jelas siapa yang akan jadi
pemenang. Pertandingan macam apa ini.
Ya, pikiran yang selalu dan selalu menantang untuk membuktikan desain
yang dibuat dengan tekun, disejak kesadaran bangkit. Desain yang
ditaburi aroma penggoda, menggunakan pemikat yang diambil dari asap
minyak kasturi akhirat, kesukaan manusia. Dan benar, manusia bersedia
jadi pengikut mendapati blue print yang terpampang dan menggoda itu.
Kejinya sang waktu justru ketika berpura-pura lemah dan takut, akan
tetapi dibelakang jubah agung yang dikenakan diam-diam kedua tangannya
menyiapkan jerat pencekik leher yang siap di kaitkan ke leher
pengikut. Leher manusia.
Benar lagi, sang waktu menang. Bukan menyungkurkan penantang melainkan
menyungkurkan pengikut.
8.07.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar