Kau sebenarnya mengetahui aku tidak lagi ber-Tuhan, apalagi beragama.
Dan aku juga mengetahui olokmu padaku, aku juga tahu kau menyangsikan
aku, tapi sayangnya aku tak melihat caramu mencibir dan meludah ketika
kau mengetahui betapa sesatnya aku.
Tapi bisakah kau menjawab, Tuhan yang mana harus aku jadikan Tuhan,
Tuhan milik Majusi, Kristiani, Islam, atau yang mana, sedang mereka
percaya tentang Tuhan yang satu. Mereka membawa kabar tentang
kebenaran masing-masing, kitab masing-masing.
Aku melupakan Tuhan seperti yang mereka kabarkan, hingga pertemuanku
denganmu nyata-nyata membawa kebenaran tentang adanya ketidaktahuan
yang aku nyatakan sebagai fitnah jika kau katakan sebagai campur
tangan Tuhan.
Segala sesuatu terjadi karena sebab, akan tetapi sebelum kau tahu
sebab dari sesuatu itu telah kau jatuhkan vonis "sebab Tuhan" sedang
kau telah diberi akal dan pikiran.
Dan sekarang kau mengatakan aku sebagai pengikut monoteis ala barat
yang mati hati dan perasaan. Yang mengambil langkah hanya berdasarkan
science dan matematis. Sedang kau sangat tahu betapa bodohnya aku,
dengan pola pikir tradisional terlalu jauh dengan barat.
Aku berdiri sebagai yang tidak tahu, dan kau tahu itu.
Setidaknya aku merasa Tuhan tahu dari setiap helai daun yang gugur.
Tentu Tuhan dengan mudah mengetahui isi hatimu, apa-apa perasaanmu.
Sedang yang aku tahu hanya memikirkanmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar