8.16.2012

Benarkah Menjamin

Sedangkan jika aku bertanya mungkinkah engkau akan menjawab dengan
benar, sedang benar berarti bukan asumsi pun keyakinan, melainkan
terbukti nyata.

Ada kisah nyata di tanah Borneo sekitar sepuluh atau sebelas tahun
silam, satu etnis dari luar tanah Borneo mencoba mengambil kuasa atas
kearifan suku dayak. Etnis luar tersebut adalah golongan pemuja agama,
mereka orang-orang yang selalu mentasbihkan nama Tuhan. Ketetapan hati
mereka terhadap Tuhan sungguh luar biasa bila dilihat dari cara
berpakaian maupun fasihnya menyuarakan ayat. Ya, mereka sangat
meninggikan agama.

Namun menjadi pertanyaan saat suku dayak yang merasa dirampas, terusik
dan direndahkan telah hilang kesabaran memutuskan perang dan memenggal
leher etnis luar itu menjadi sumpah. Rupanya benar terkabul. Lalu
tercatat sebagai kejadian Sampit. ( cari saja kisahnya, klik kejadian
sampit atau datu panglima burung di google)
Semua etnis luar itu habis dengan kepala terpisah dari badan, mereka
yang merasa memiliki darah etnis itu jika masih hidup memilih lari
tunggang langgang.
Supaya engkau ketahui orang dayak hanya mempercayai alam, mereka buta
kitab seperti yang engkau pelajari. Tapi suku dayak tak pernah salah,
dia bisa membedakan mana yang sedarah mana yang suku lain, mana yang
hak mana yang bukan.

Sekarang aku bertanya, kemana Tuhan saat kejadian itu, sedang etnis
itu berteriak memanggil nama-Nya demi mendapat perlindungan, mengapa
yang tersisa justru terpenggalnya leher mereka. Mengapa suku dayak
yang memuja alam justru mendapat kemenangan. Dimana Tuhan.

Cerita dua tahun silam,
suku dayak bukan orang pintar, tapi mengapa waktu itu harus dihadapkan
dengan bule pintar.

"Mengapa kau minum air kotor itu?" bule bertanya kepada orang dayak.
"Ini yang biasa kami minum" jawab orang dayak dengan polos.
"Air kotor mengandung banyak bakteri jahat yang tidak bagus untuk
kesehatan" bule menceritakan tentang air sambil mengulurkan air
mineral kemasan kepada orang dayak. Sejenak orang dayak kagum oleh
jernihnya air mineral dalam kemasan.
"Aku dengar di negara asalmu orang sangat memperhatikan kesehatan.
Semua tekhnologi dikuasai. Aku dengar di negara asalmu jika jantung
rusak bisa diganti, ginjal rusak bisa diganti, mata rusak bisa diganti
pokoknya semua anggota tubuh jika rusak bisa diganti. Apapun sakitnya
bisa diobati.
Nah orang di negaramu berarti bisa berumur sampai lima ratus tahun
bahkan lebih, kan semua sakit bisa diobati, jika jantung rusak
seharusnya mati, tapi jika yang rusak diganti dengan yang baik tentu
tidak jadi mati. Kalau disini orang paling sembilan puluh atau seratus
tahun saja umurnya" dengan sangat bersemangat si dayak menanyakan, dia
berharap akan mendapat jawaban yang wah.
Tapi yang didapati justru si bule terlihat bingung menjawab. Bagaimana
tidak, maunya dijawab, tapi pertanyaanya terasa konyol, sedang
setengah hatinya membenarkan pertanyaan itu.

Sekarang aku bertanya padamu, benarkah medis menjamin, bukankah dalam
teori jika rusak kemudian diganti dengan yang baik seharusnya baik?,
tapi mengapa baiknya kesehatan tak juga menjamin umur?

Lalu apa yang menjamin kehidupan?

Sayangnya kekasihku memilih diam, menutup semua cara silaturrahmi,
sedang aku mengharap senyumnya untuk mendinginkan otak warasku yang
ternyata makin tak waras.

Salamku tentu untukmu.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...