Apapun yang aku tulis bukanlah jawaban dan dia memang tak memerlukan
jawaban. Sama sekali.
Dia hanya ingin mempertegas bahwa betapa dia sangat membenciku, kerena
mengapa harus aku orangnya yang bisa menyita hasrat di hatinya.
Dunia terasa tak lebih dari ukuran kardus televisi, yang seolah tak
akan ada pria lain.
"Mampus aku"
Dan apapun kalimatku tak soal baginya, yang pasti aku wajib ada, dia
ingin tahu seperti apa roman mukaku ketika dia mengucapkan kalimat
cinta disertai hati.
"Mampus aku"
6.17.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar