Banyak perempuan hidup dengan tak pernah bisa melakukan apa yang dia
sendiri inginkan, tapi kau mampu melakukan apa yang kau sendiri memang
menginginkannya. Itu yang aku ketahui tentangmu, perempuan yang
mengambil peran melebihi harapan dari yang kebanyakan orang harapkan.
Hingga hari kegelisahan itu lebih mendominasi, kau berubah, aku
seperti sedang tidak berbicara denganmu lagi.
Tapi aku sadar kau manusia yang juga memiliki perasaan, bukan sekedar
kecerdasan logika. Memiliki was, ragu, bimbang, sedih atau apa saja
yang menyangkut hati. Melankolis.
Dialog panjang yang menguras energi, menyita banyak porsi perhatian
dari yang seharusnya.
Candu, menyandu, susah dihentikan. Yang pernah kau ucapkan benar,
bahwa cinta menentukan denyut kehidupannya sendiri, tapi benarkan
cinta.
Yakinkah kau bahwa aku orangnya.
Tapi jika memang yang seharusnya tak akan pernah bisa didustakan, yakinlah.
Kemungkinan tekhnologi sebagai penyebab hingga kau tertuntun pada
kebodohan atau justru sebaliknya, tekhnologi telah membuatmu sadar
bagaiman lebih pintar.
Kasih, kenyataan yang terjadi justru menyatakan bahwa kita telah
menghabiskan banyak waktu juga energi.
Kemungkinan yang lain karena kau masih membaca tulisanku sebagai
kebodohan yang tak terdua sehingga ada dorongan untuk mengetahui
kebodohan seperti apa lagi yang akan aku lakukan, dan setiap kebodohan
justru memicu otak untuk berfikir, membangkitkan hasrat untuk
mengetahui lebih jauh kemungkinan kebodohan berikut yang akan aku
lakukan dan berakhir pada banyak pertanyaan yang justru menjadikannku
tetap ada dalam ingatanmu.
Aku ambil asumsi bodoh karena aku pikir kau telah banyak bertemu orang
pintar, sehingga kepintaran bukanlah hal yang bisa menghipnotismu.
Kasih jika cinta maka cintaku teramat dalam, namun yang aku sadari
hanya bagimana kau bisa lebih baik.
Seharusnya tulisan ini aku buat untuk sekedar pelepas lelah tubuh dan
perasaan bukan justru melelahkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar