"Jika telah datang kepadamu seseorang yang meminta padamu monyet
bermuka empat maka tidaklah akan jauh seseorang lain pula di waktu
yang berbeda akan datang padamu pula untuk meminta sebagian jantung
yang ada padamu" Nisa menghentikan kalimat yang pernah dia dengar dari
Datu Kalai tujuh tahun yang lalu.
Wajah Nisa sedikit pucat dan bibirnya bergetar. Nungkai memahami jika
monyet itu adalah hal serius bagi Nisa, tapi Nungkai tak punya
pilihan.
"Aku tidak memaksa, bagaimana mungkin aku mengorbankanmu demi
menyelamatkan yang lain" ujar Nungkai.
"Ambillah monyet itu, aku siap dengan segala hal, barangkali inilah
jalanku" jawab Nisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar