Dari balik jendela Beng memperhatikan Urip yang sedang duduk di tanah
di bawah taburan bintang-bintang. Beng awalnya ragu untuk menghampiri,
tapi akhirnya dibuang keraguan itu.
"Aku melihat ada cinta yang membelenggu di mata Dimah, cinta yang
ditujukan padamu, pun aku rasa cinta itu tak akan pernah bisa terucap
dari bibirnya.
Aku juga sangat tahu bila kau tak akan pernah bisa mencintainya karena
hatimu telah terisi oleh perempuan lain. Barangkali akan selalu begitu
cinta" sesaat Beng terdiam.
"Sejak tadi pagi aku perhatikan setiap kau bertemu pandang dengan
Salma seolah mata kalian telah sepakat untuk menyembunyikan sesuatu
yang sangat kalian jaga untuk tidak akan boleh orang lain tahu. Hatiku
mengatakan jika itu tanda bahwa antara kau pun Salma telah terjalin
hubungan" ucap Beng lagi.
Urip hanya terdiam, semua yang dikatakan oleh Beng memang benar dan
tak mungkin untuk dipungkiri. Urip tersenyum tanda membenarkan apa
yang telah diucapkan Beng.
"Perempuan memang memiliki kecenderungan menyimpan cintanya di hati,
cinta dari perempuan akan jelas terlihat dimatanya. Berbeda dengan
pria yang selalu dengan mudah mengucapkan kalimat cinta"
Urip terus saja mendengarkan apa yang diucapkan Beng dan sama sekali
tak ingin membahas lebih jauh.
4.07.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar