4.20.2013

Mudya Juga

"Menurut cerita monyet itu ada didalam perut bumi, tak aku sangka Nisa
Halimah binti Dahlan keturunan ke lima dari juriat KH. Maksum yang
kesohar itu telah bisa memeliharanya, dan sekarang dengan ringan
bersedia meminjamkan monyet itu pada Nungkai dari Tanah Tanah Luar
seorang ahli pertahanan dengan menggunakan sihir hitam yang licik"
suara laki-laki dari balik pohon jingah terdengar cempreng.
Nungkai sedikit mendorong Nisa untuk surut kebelakang, Nungkai
mengenal suara itu, dan itu berarti bukan hal baik.

"Aku dengar kau pecinta makanan dan sangat tahu selera. Mengenal
berbagai resep rahasia dari penyaji makanan terkemuka, kau bukan
sekedar bertahan hidup, tapi tahu bagaimana cara menikmati hidup.
seharusnya kau memilih keju atau kaviar dari ikan terbaik demi
penyempurna cita rasa.
Lihatlah dirimu, kau sangat tahu bagaimana membangun masa depan" balas Nungkai.
"Masa depan, batasnya ada di jiwa.
Anggap saja kita punya pendapat berbeda. Tapi aku datang jauh-jauh
kemari karena mendengar ada informasi yang tidak diketahui banyak
orang, dan... , rupanya tidak salah" Mudya tak kalah sambut.
Mudya menampakkan diri, tapi bukan sendiri, melainkan ditemani
perempuan tua jangkung yang terlihat eksentrik.
Rupanya Mudya sedang bukan berlibur, tapi untuk hal yang mungkin
dianggap penting sehingga perlu ditmani perempuan yang kelihatannya
ahli.

"Menurut cerita satu rupa terlihat kaku dan dingin sama sekali tidak
bersahabat, satu yang lain dari rupa itu terlihat menyenangkan bahkan
mudah diajak bicara, sedang rupa yang ketiga terlihat tolol tapi apa
yang dia kehendaki pasti didapat dan yang keempat terlihat sangat
cerdas.
Monyet keseimbangan" sela perempuan tua .

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...