Narang tergugah, ketika Lehar menyampaikan tegur padanya, terasa ada
yang menyentuh lubuk hati. Bukankah dia telah bekerja keras menjalani
pilihan hidup demi mimpinya. Dia sadar untuk apa seharusnya dia
diadakan dan memang kekuatan itu ada dalam darahnya yang mengalir.
Seharusnya dia perlu berfikir sebelum mengambil keputusan, masa bodoh
dengan kesetiaan
"Bertindak dengan cerdas seharusnya, itu yang barang kali datu
harapkan, tapi sayangnya insting makhluk sosial lebih menuntunku,
walaupun itu berarti menjadikanku harus binasa seperti Arya yang
lenyap bersama kisah cintanya yang selalu digenggam juga kesetiaannya
kepada orang-orang yang dicintai" ucap Narang untuk memastikan bahwa
dia tahu apa yang seharusnya dilakukan.
3.04.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar