Urip sangat tahu jika situasi sudah berubah, tidak mungkin untuk
mengubah masa lalu, tapi setidaknya masa lalu telah memberi pelajaran.
Berkumpul dengan penyihir-penyihir hitam yang meramu tipu daya menjadi
pilihan terbaik, setidaknya untuk sesaat dia bisa sedikit melupa apa
yang memang tidak seharusnya.
Sebentar lagi malam, ada sayup terdengar dari jauh kumandang adzan,
tapi ketika Urip menoleh kearah suara dia mulai merasa ada sesuatu
yang buruk di dada, sesaat dia terdiam
"Ya Rob..." Urip berucap lirih, Urip merasa ada ketidakberesan dalam
hidupnya, ada keraguan terhadap apa yang telah selama ini dia lakukan,
Urip bimbang
"Rasanya aku telah melakukan hal yang salah tapi selalu berdalih untuk
minta di benarkan"
Dimah yang sedari tadi memperhatikan Urip mulai curiga, namun Dimah
hanya bisa menahan rasa ketika hasrat untuk menaya mulai mengusik.
Dimah hanya membiarkan Urip larut dalam perang menghadapi hatinya
sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar