3.28.2013

Penyihir

Terlalu sempurna wajah dan lekuk indah tubuh yang dimiliki, jauh dari
kemungkinan jika perempuan muda seperti dia hidup dengan menghabiskan
waktu sendirian.
Sebagian dari kabar tentang Salma mengisahkan bahwa dia merupakan
perempuan yang lekat dengan sihir jahat sehingga tak seorangpun berani
mendekat padanya, tapi tak mungkin rasanya Salma seburuk itu jika
melihat elok wajah dan senyum ramahnya yang selalu mengembang,
bagaimana mungkin dia menyimpan kejahatan yang menakutkan sedang
diapun selalu melempar senyum ramah kepada siapa saja yang ditemuinya.

Selalu setiap istirahat setelah seharian menghabiskan waktu Salma
ditemani secangkir minuman hangat, duduk di balkon dengan mata
memandang jauh, menyandarkan tubuh juga kepala, akan jelas menampakkan
bahwa dia sedang melepas semua lelah tubuh dan dipikiran. Tak lama
setelah itu biasanya akan tersusun satu persatu bayangan yang telah
hilang atau apa saja yang Salma belum lalui pun miliki, dan itu semua
biasanya akan berubah jadi menghantui dirinya sendiri.
Tapi tidak untuk kali ini, angin kencang dari arah timur datang
tiba-tiba, langit juga memerah, perubahan cuaca mendahului sebelum
pikiran Salma mengembang, sesaat kemudian awan hitam datang. Hal yang
tidak biasa sedang terjadi membuat sedikit was di hati Salma, dalam
hatinya bertanya, mungkinkah ini hari yang seperti apa telah
diramalkan. Kening Salma mengerinyit, memeras seluruh perasaan,
terlintas dalam pikiran adakah hal buruk akan menghampirinya.
"Wyusimamubi salam tatumpah, ikau angin" salma mengucap mantra, lalu
tertutup kedua pelapuk mata dan wajahnyapun berubah menjadi tanpa
ekspresi, sedang kesepuluh jari tangannya bergerak tak teratur. Tak
lama setelah itu Salma sudah membuka mata dan senyum tipis sudah
menghias kembali di wajahnya, lebih menandakan bahwa Salma telah tahu
apa yang sedang terjadi dan itu bukan hal yang akan menyulitkan.
Salma rupanya tahu jika itu ulah Nungkai. Nungkai telah mengirim tiga
orang dengan menyertakan teluh sebagai pertahanan dari ketiganya.
"Nungkai..., kau selalu menjadikan segala sesuatu tidak lebih mudah"
ucap Salma sambil membuka pintu depan rumahnya.

Hembusan angin menerpa gaun warna merah pastel yang dikenakan Salma,
sehingga mencetak gambar lekuk tubuh yang membuat mata laki-laki
menjadi nakal.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...