Sedang cinta tak ubahnya bisik iblis akan kebahagian dan berjuta harapan untuk memberi warna dikehidupan. Arya sejak awal telah faham dengan apa itu yang disebut dunia adalah kemewahan palsu.
Lalu untuk apa lari jika telah nyata palsu.
Arya pilih setia menyimpan sebuah nama dengan apik, untuk dijadikan nafas disetiap gerak dan ucap dari bibirnya, sehingga menyempurnakan dusta demi dusta yang dilontar.
Arya masih taat dengan cintanya walau itu sulit bahkan tak mungkin, pun tahu itu hanya menyiksa diri. Bukankah cinta akan indah dan bahagia selama masih ada luka, lalu mengapa harus menghindar saat dilumuri luka.
Cinta bukanlah pasangan yang telah dijanjikan. Tidak ada disebutkan dalam kitab tuntutan umat beragama tentang cinta asmara, melainkan pasangan yang telah dihalalkan bagimu.
Lalu mengapa masih diagungkan cinta bahkan seolah kudus.
Setidaknya cinta telah memberi gairah dan goda dengan aroma yang diharamkan bagimu lebih dari pandangan pertama.
6.19.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar