Dewi tidak memahami pola pikir Arya. Arya mengaku tidak beragama, sementara kebanyakan orang memilih beragama demi akhirat atau surga, seharusnya Arya segera menjauh setelah mengetahui dia iblis, tapi mengapa tak terlihat ada niat dari Arya untuk menjauh. Bahkan sekarang sedang mendekap dirinya tanpa ada terlihat rasa risih.
Sebenarnya Dewi sangat mudah untuk menutupi tanduk dan juga taringnya lalu menjelma menjadi lebih cantik dari bidadari, kemudian menggoda Arya dengan kemolekan tubuh mulusnya untuk memancing syahwat Arya hingga ubun-ubun.
Tapi entah mengapa menjadi terbalik, Dewi justru malu ketika bagian tubuhnya terlihat dihadapan Arya, Dewi merasa lemah, dan berdebar ketika bertemu pandang dengan Arya.
Makin membuat Dewi gelisah ketika dia tersadar mulai timbul perasaan cemburu ketika Arya menyebut nama Kemala. Walau dia bisa merubah dirinya seperti wujud Kemala agar bisa dipuja oleh Arya, akan tetapi Dewi ingin Arya mengakui dia dengan apa adanya. Dewi mulai bimbang, benarkah ini tanda cinta.
Dewi ingin menepis.
6.06.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar