"Mengapa kau menjadi lemah" suara lirih membuyarkan, aku mencari asal suara, tapi tak terlihat perempuan selain perempuan kecil disebelah sana.
"Apa yang kau cari" suara yang sama tapi terdengar lebih lembut dan mesra tepat ditelinga sebelah kiri dengan diikuti harum cendana yang menggoda. Ketika aku menoleh sudah ada perempuan yang sangat menawan berwajah ayu memancarkan kematangan dan kedamaian. Belum selesai aku mengenali dia sudah tersenyum lembut dan berkata " bukankah dia dicipta begitu indahnya dengan segala keindahan dari syurga dan bukankah dia dicipta untukmu, jangan kau biarkan dia terlalu lama, sentuh lehernya lalu tiupkan buluh perindu, dan setelah itu biarkan lembut kasihnya mengalir di tiap hela nafas dan di tiap denyut nadimu".
Senyum diumbar dengan sorot mata meminta dipercaya.
3.23.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar