Rupanya aku tadi kebanyakan minum arak. Entah dirumah siapa aku sekarang, tampak asing.
Terdengar suara lirih, aku palingkan kepala, terlihat perempuan masih mengenakan mukena diatas sajadah tampak kusuk berdoa, kedua tangan menyatu didada, begitu damai.
Ada rasa aneh dari tidurku, dan ketika aku pastikan ternyata benar, aku tak berpakaian sama sekali, hanya selimut menutupi.
"Apa..tadi.."aku malu menaya.
Perempuan itu menoleh dan tersenyum.
"Ya, tadi kita melakukannya, temanmu mengantar kita kerumah ini, dia memintaku melayanimu. Jangan kawatir dia sudah bayar semua"
Terkejut aku mendengar. Aku ingat jika dia perempuan yang di kedai arak, aku ingat Jabis tadi datang menemani aku minum.
"Heran ya, kalau pelacur gak boleh sholat? Gak boleh berdoa?. Aku pelacur yang mencoba berTuhan, bukan Islam, jangan salah paham"
"Bukan begitu maksudku" aku bangkit tapi kepala masih berat.
"Sudah tidur saja, di rumah ini hanya ada kita, lagian masih jam dua, diluar juga hujan, mau kemana ?"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar