4.17.2012

Lupa

Udara bergerak menuju tempat yang kosong atau tempat dimana udara lebih renggang selama ada akses, begitu teorinya jika tak salah.
Sedang aku hanya mengandalkan nalar dan insting, perasaan rendah, sangka baik tak, buruk tak.
Mungkin dia bisa memutuskan untuk tidak bertemu lagi, tapi bisakah perasaannya juga berlaku sama. Sayangnya dia lupa jika lini luarku saja yang tampak penuh dan mengisi dalam wujud kalimat yang membosankan, tapi lini dalamku kosong. Rasaku lemah, sedang dia punya rasa apapun itu wujudnya. Alhasil rasa yang dimilikinya mengalir mengisi kosong perasaanku.
Lalu salahkah ketika aku merasakan apa yang dia rasa, ketika dia merasa makin bosan dan ingin berhenti tercampur rasa goda, walau dia tak berkalimat sepatahpun.
Sama seperti teori gerak udara.

Dia diam ukuran mata, tapi sisi dalamnya tak pernah diam, sehingga memberitahukan padaku apa yang dibenaknya, lupa jika akses terlanjur dibuka.
Yang memiliki memberi kepada yang tidak memiliki, tak mungkin sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...