11.01.2013

Layar hitam

Wajah kesal nampak jelas, bagaimana tidak, setiap dan setiap kali Pram
ingin mendekati penyelesaian teori dari yang seharusnya namun layar
mendadak hitam. Pun kali ini.
Pram terdiam, dia menarik kembali seluruh penalaran, tak ada pilihan
kecuali mengubur. Menutup laptop sedang mata mengarah pada Angga yang
sedang ada di tanah sibuk mencuci mobil, mempersiapkan perjalanan
menuju tanah luar.
"Tak untuk di sampaikan apa yang pian ketahui, seperti kata orang
bijak, membiarkan yang rahasia tetap pada tempatnya" ucap tetua sambil
menepuk bahu Pram sebelah kanan.
Pram baru menyadari jika tetua telah berdiri dibelakang kursi rodanya
sejak tadi.
"Pian masih memiliki hati pada seorang perempuan, sama seperti Angga
sahabat pian itu, bedanya pian lebih bisa menyembunyikan" ucap tetua.
"Dia yang menjadikan ulun masih mampu bertahan. Dari dia ulun memahami
kehidupan. Tapi semua hanya menjadikan dia bingung, tak lebih" jawab
Pram lemah.
Tetua menarik nafas mendalam lalu membuang lepas, tetua melihat sisi
lemah Pram, sisi yang terbelenggu dan itu sulit.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...