"Aku berpikir kau sok tahu dan kau juga lebih jahat dari yang aku kira
sebelumnya"
"Ya, kau boleh berpikir seperti itu, seperti yang kau dengar, Nungkai
peneluh, Nungkai pengikut ilmu hitam" jawab Nungkai.
Nungkai mengakhiri ucapan bersamaan dengan munculnya seekor ular warna
hitam dari dalam lengan baju Nungkai, tampak mengkilat seperti
berminyak.
Pram tahu jika Nungkai sedang ingin menunjukkan siapa dirinya.
"Tak satupun di bumi tempat berpijak sesuatu ada dengan seketika, pun
tak satupun sesuatu lenyap begitu saja. Adanya sesuatu berdasar ubah
wujud, pun sirnanya sesuatu, yang ada perubahan wujud. Materi kekal.
Mendengar belum tentu melihat, melihat belum tentu mengetahui,
mengetahui belum tentu percaya, perca...."
belum lagi selesai Pram melepas kalimat namun tubuh Nungkai terlihat
seperti mengeluarkan asap, seperti ada yang terbakar dari dalam tubuh
Nungkai.
"Wyusimamubi, tatalangkup ikau, tabalik mantra nang taucap!" Nungkai
mengcover mantra Pram.
Ancaman sudah terlalu dekat pada keduanya. Tinggal menunggu siapa yang unggul.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar