"Empat pilar yang sekaligus menjadi pintu masuk monyet keseimbangan
turun ke bumi. Monyet empat muka yang sebenarnya turun dari neraka
namun selalu membawa aroma syurga, dia bukan penolong melainkan
mencari pengikut, dia bukan keseimbangan seperti yang ditawarkan
melainkan petaka yang tertutupi bidadari syurga dengan segala
kelembutan.
Dan batu penyangga sebenarnya tak pernah jauh kecuali monyet itu
sendiri yang mengetahui, dan dia jadikan penutup dari wujud sebenarnya
berupa semerbak wangi cendana yang tak kau temukan di timur pun barat
atau di utara pun selatan, seolah kuddus" ucap Salma.
Tetua makin tak mengerti dengan apa yang diucap Salma, bukankah selama
ini monyet keseimbangan menjadi buruan orang-orang dan dianggap
sebagai penyeimbang kehidupan.
"Nisa adalah perempuan yang dipercaya kaum tua untuk mempelajari
monyet itu lebih dalam dan Nisa memang telah menguasai kitab yang
menjadi pegangan kaum salafi.
Sementara hampir semua orang mengatakan aku ahli teluh sedang tak
sekalipun mereka pernah menyaksikan aku melakukan teluh, dan aku hanya
menjawab amien..." lanjut Salma.
Untuk kali pertama tetua ragu jika Salma ahli teluh. Tetua merasa ada
sesuatu yang salah dengan yang selama ini ia dengar tentang Salma.
11.19.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar