Lebih menjelaskan jika Pram terbiasa mengunakan logika dan analisa,
segala yang disampaikan mengarah pada yang bersifat ilmiah. Obsesi
psikologi melalui pendekatan teologi pun mitologi kuno. Tetua sedikit
meragu jika upaya akan mengarah positif. Beberapa sampel dari
benda-benda ritual yang telah dikoleksi dan cara pendokumentasian
Pram setidaknya sudah cukup untuk menjadi alasan atas keraguan tetua.
Benar, ketika tiba di tempat pelatihan suci maka Pram segera
mengeluarkan kamera digitalnya dan mengambil gambar yang menurutnya
penting.
Tetua tersenyum, tetua sangat yakin jika Pram tidak akan mendapat
apapun kecuali dia akan segera sadar bahwa kecerdasan yang dimiliki
tak akan banyak membantu.
"Sihir tak sepenuhnya sihir sama seperti yang pian katakan jika ilmu
pasti bukanlah hal yang pasti.
Sekarang kita memulai ekplorasi sisi hidup yang sesungguhnya telah
mati oleh pikiran, hati, naluri pun ego yang pian sebut-sebut itu.
Ulun berharap keempat perkara tak menjadi hijab" ujar tetua.
Pram berusaha memahami apa yang baru saja dikatakan tetua.
Sedang Angga hanya mendengar dan mendorong kursi roda Pram sambil
berharap ada keajaiban yang memberi rasa takjub untuk menuntaskan rasa
ingin tahunya.
Tetua menahan Pram pun Angga agar berhenti, sedang tetua tetap
melangkah mendekati pohon asam besar yang tinggi menjulang.
"Salam laika salam" ucap tetua.
Betapa terkejut Angga ketika tercium harum melati lembut bersamaan
dengan hangat nafas yang telah dekat dengan telinga kirinya, sedang
tubuh seperti terhanyut. Ada yang berbeda dari apa yang di retina mata
Angga terima, sepertinya berubah situasi disekitar dia berdiri.
"Kau terlalu takut untuk mendapatkannya, sedang dia tak lagi bisa
melupa, perempuan itu sedia atasmu tapi kau penakut" suara seorang
perempuan terdengar jelas, namun ketika Angga menoleh namun dia tak
menemukan siapa pun dan apa yang dipandang dari sekitar telah kembali
seperti sedia kala. Normal.
Angin berhembus lembut menerpa wajah Angga.
11.04.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar