5.24.2013

Narang Menguasai

Madi benar-benar menganggap Nungkai telah menaruh kepercayaan kepada
orang yang salah, tentu Narang akan mudah dilenyapkan, itu setidaknya
yang terbaca dari apa yang dipikirkan Madi tentang Narang.
Sedang Dewi kelihatannya sedang mempersiapkan kebangkitan, sehingga
dia memerlukan dua tumbal segar sebagai pelengkap ritualnya. Dewi
bukan sedang ingin memberikan batu itu melainkan dia akan ikut
mengambil keuntungan.
Narang mulai sadar kekeramatan batu penyangga telah menjadikan akal
tidak waras, menjadikan moral yang rendah, sehingga mengorbankan yang
lain menjadi diwajarkan.

"Kau bukan Dewi" ucap Narang.
Madi yang justru terkejut mendengar itu, sedang dia tak menduga sama
sekali jika yang dihadapannya sekarang bukanlah Dewi. Mendadak Madi
kehilangan percaya diri. Tak disangka Narang memiliki kemampuan yang
Madi tidak miliki.
Sedang perempuan yang dinyatakan Narang sebagai bukan Dewi itu malah tertawa.
"Bagaimana kau tahu" tanya perempuan itu.
"Yang aku dengar Dewi memiliki hati dan perasaan, sedang aku hanya
melihat kau yang dipenuhi keinginan tanpa memperlihatkan prilaku yang
didukung hati dan perasaan. Kau bukan sedang akan memberikan batu itu
tapi kau hanya mengetahui posisi dari batu itu" jawab Narang.

Dua orang yang sedang dihadapi Narang makin jelas jika mereka sangat
berhasrat meningkatkan kekuatan sihir dengan memanfaatkan tuah dari
batu penyangga.
Kali ini terlihat jelas dari kilau dan tajamnya mata jika Narang mulai
mengambil posisi. Setelah Narang meletakkan apa yang diingat, apa yang
diharapkan pun apa yang dipikirkan justru dia mampu all auot tanpa
beban, justru mudah menguasai kondisi. Tak tanggung kali ini Narang
memaksa. Narang harus tahu posisi batu penyangga entah bagaimanapun
kemungkinannya.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...