Madi benar-benar menganggap Nungkai telah menaruh kepercayaan kepada
orang yang salah, tentu Narang akan mudah dilenyapkan, itu setidaknya
yang terbaca dari apa yang dipikirkan Madi tentang Narang.
Sedang Dewi kelihatannya sedang mempersiapkan kebangkitan, sehingga
dia memerlukan dua tumbal segar sebagai pelengkap ritualnya. Dewi
bukan sedang ingin memberikan batu itu melainkan dia akan ikut
mengambil keuntungan.
Narang mulai sadar kekeramatan batu penyangga telah menjadikan akal
tidak waras, menjadikan moral yang rendah, sehingga mengorbankan yang
lain menjadi diwajarkan.
"Kau bukan Dewi" ucap Narang.
Madi yang justru terkejut mendengar itu, sedang dia tak menduga sama
sekali jika yang dihadapannya sekarang bukanlah Dewi. Mendadak Madi
kehilangan percaya diri. Tak disangka Narang memiliki kemampuan yang
Madi tidak miliki.
Sedang perempuan yang dinyatakan Narang sebagai bukan Dewi itu malah tertawa.
"Bagaimana kau tahu" tanya perempuan itu.
"Yang aku dengar Dewi memiliki hati dan perasaan, sedang aku hanya
melihat kau yang dipenuhi keinginan tanpa memperlihatkan prilaku yang
didukung hati dan perasaan. Kau bukan sedang akan memberikan batu itu
tapi kau hanya mengetahui posisi dari batu itu" jawab Narang.
Dua orang yang sedang dihadapi Narang makin jelas jika mereka sangat
berhasrat meningkatkan kekuatan sihir dengan memanfaatkan tuah dari
batu penyangga.
Kali ini terlihat jelas dari kilau dan tajamnya mata jika Narang mulai
mengambil posisi. Setelah Narang meletakkan apa yang diingat, apa yang
diharapkan pun apa yang dipikirkan justru dia mampu all auot tanpa
beban, justru mudah menguasai kondisi. Tak tanggung kali ini Narang
memaksa. Narang harus tahu posisi batu penyangga entah bagaimanapun
kemungkinannya.
5.24.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar