Narang membuang keinginan awal, keinginan yang hanya memberi harapan
dan yang akan berakhir pada kekecewaan.
Apa yang yang diingat juga tak beda, jika dia mengingat apa yang dia
harus tuntaskan maka hanya akan memberi beban.
Pun yang dipikirkan akan jelas berbeda dengan kenyataan.
Setelah semua peluang terasa buntu maka akan lebih baik jika Narang
membiarkan gestur dari kedua individu yang sedang dihadapannya lebih
menunjukkan banyak hal. Narang tidak lagi menggunakan telinga sebagai
penyerapan informasi. Kali ini Narang justru menggunakan mata untuk
mengetahui.
Kondisi untuk tidak memaksakan segala potensi yang dimiliki tapi
justru membiarkan potensi dari yang sedang dihadapi memberikan banyak
informasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar