"Segala sesuatu tak mungkin terjadi dengan tiba-tiba, semuanya perlu
proses, pun tak satupun yang gratis, perlu imbalan yang sesuai atas
yang didapat.
Jangan pernah menyatakan sesuatu sebagai sebab ketika sesuatu itu
melukai atau juga membahagiakanmu, karena sesuatu itu adalah apa yang
sebenarnya pernah kau lakukan pada masa lalu. Tak satupun yang
bernama kebetulan, kebetulan hanya kata ganti sederhana atas
keterkejutan mendapat hasil dari apa yang kau sendiri pernah tanam,
keterbatasanmu mengingat apa yang pernah kau lakukan pada masa lalu.
Segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan, ketetapan yang kau sendirilah sebenarnya pernah meminta
juga melakukan. Jangan pikun" ucap laki-laki kerdil yang sudah muncul
disebelah Dewi.
"Kemala perempuan yang sudah terlalu siap, tapi Kemala pun Arya harus
membayar apa yang mereka berdua pernah pikirkan sebelumnya.
Pemberontakan atas kodrat yang berujung pada kegelisahan mendalam.
Seharusnya laki-laki dan perempuan, kau tahu itu" sambungnya lagi.
Narang terkejut mendengar laki-laki itu, seolah dia lebih mengetahui
kisah tentang Arya pun Kemala.
5.10.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar