Sedang peluang tidaklah mutlak berasal dari objek yang bisa diukur berdasarkan angka-angka asumsi atau olah pemikiran dalam bentuk teori pun rumus-rumus yang selalu terbarui dan selalu terdengar sangat bagus disetiap presentasi, melainkan emosi dan juga perasaan individu justru lebih mungkin untuk tahu apa itu peluang.
Lalu diantara individu dengan objek juga bukanlah mutlak sebagai ketetapan, melainkan ada ruh jalinan diantara keduanya yang terasa menghangatkan dan memberi kenyamanan disetiap kali pertemuan. Maka tak perlu ragu jika terasa tak lagi ada kebaikan dari jalinan, pastikan bahwa ruh jalinan telah benar berlalu.
Sekarang tersenyumlah, jika benar emosi dan perasaan masih ada tersisa, tentu akan terlalu banyak peluang dan tidaklah jauh melainkan ada didekat, menunggu sentuhan.
Bukankah kini tinggal kesediaan memberi warna dalam hidup, berpegang pada mimpi-mimpi yang serba mungkin.
Aku sungguh tak begitu optimis dengan cukup berpegang pada dua kemungkinan.
Melainkan selalu melibatkan bangunan hati dan perasaan untuk setiap kemungkinan.
7.02.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar