"Apakah setiap keputusan mesti memerlukan satu alasan ?
Tidak bagiku, sama halnya ketika aku memutuskan kapan harus
menyeberang saat di jalan raya.
Memastikan hati dan perasaan untuk memilih sisi lain bukanlah hal yang
buruk, dan tentu itu tidaklah harus memiliki alasan. Setidaknya cukup
kau tahu apa yang kau lakukan dan berhentilah mengeluh" ucap Beng
"Aku tahu, tapi aku akan memastikan jika nasibku ada di tanganku
sendiri" jawab Galih sedikit sinis.
Beradu kalimat yang sebenarnya tidak akan merubah perasaan dan
keyakinan masing-masing, sedang keduanya sangat menyadari jika
perasaan dan keyakinan bukalah hal yang memadai untuk diadu. Tapi tak
terlihat ada alternatif lain dari topik pembicaraan mereka, kecuali
mereka lebih menyukai fitnah.
2.08.2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar