Dalam hati Narang mengakui jika Nungkai sangat baik dan jujur, namun
ada spirit aneh dalam tubuh Nungkai yang tidak pernah dia mengerti,
tak jauh beda dengan Galih, keduanya telah berusia 40 tahunan lebih,
namun mereka masih tak pernah bisa berfikir untuk hidup selayaknya
usia itu. Seharusnya mereka bisa tinggal di rumah ditemani seorang
istri dan juga anak-anak yang sedang tumbuh kembang.
Galih memiliki tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain.
Galih memiliki ilusi yang selangit hingga kadang sulit membedakan
kalimat yang diucapkannya itu benar-benar ada atau hanya ilusinya
saja.
Undangan dari Nungkai terasa berat bagi Narang, hampir tidak bisa
untuk memberikan label baik atau buruk, yang Narang rasakan semua
hanya akan menjadikan para dewasa memiliki otak setengah, terasa
lebih pada meracuni otak waras.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar