2.24.2013

Ejek Aluh

Tak seperti yang Narang pikirkan, rupanya ada dua orang perempuan yang
juga turut hadir disitu, ini berbeda dengan undangan-undangan
sebelumnya.
Belum lagi selesai tanya dalam hati Narang sudah tertambah kejutnya
mendengar celetuk Aluh.
"Urip" yang lain juga tersentak mendengar Aluh bersuara cukup lantang.
Sedang Urip yang merasa dipanggil merasa was mendengar perempuan itu
yang menyebut namanya, Urip tak kembali menyahuti tapi hanya
mengarahkan pandang pada Aluh.
"Aku dengar kau gencar mengubah cara pandang saint, pengobatan dan
juga agama. Apa yang kau pikirkan, atau mungkin jiwamu sudah terlalu
lelah?" tanya Aluh. Sedang Urip terlihat ragu untuk menjawab, Urip
merasa tak perlu ada alasan yang harus.
"Aku heran mengapa kau berubah menjadi pendiam, atau jangan-jangan kau
dikebiri perempuan itu ya?" semua yang hadir tertawa kecil mendengar
oceh Aluh. Sedang Urip terpaksa tersenyum kecut dan tak
tersembunyikan.
"Sudahlah Aluh" terdengar Nungkai melerai, demi meredam suasana yang
kurang menguntungkan itu, sedang Dimah yang duduk di sebelah Nungkai
hanya menunduk, Dimah berusaha menjaga sikap, dia tahu diri akan
keperempuannya. Tampak kondisi sudah terlanjur memancing. Seharusnya
pertemuan membahas keberadaan tanah adat yang mulai terusik tapi
sentimen individu rupanya mendahului.

"Yang aku tahu pengetahuan sama seperti api yang membesar pada
tumpukan ranting kering entah darimana membesarnya. Dia akan membesar
dengan sendirinya selama tumpukan kayu itu masih terjaga. Tapi ketika
kau kurangi tumpukan rantingnya tentu dengan sendirinya jua api itu
akan mengecil hingga tak lagi akan cukup menghangatkan tubuh.
Aku telah menarik sebagian besar ranting hingga api yang ada tak lagi
cukup untuk diriku sendiri.

Tidak memainkan game bukan berarti kalah, justru kau menang tanpa
bertarung, walaupun kebanyakan orang akan mengatakan itu sangat buruk
tapi setidaknya kau masih hidup, daripada bertarung dengan menang tapi
jadi arang pun ketika kalah jadi abu. Orang bijak mengatakan kesabaran
mampu mengalahkan strategi agresif lawan" Urip mencoba agar sedikit
terobati emosi Aluh, Urip berharap ketidaknyamanan sedikit terurai.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...