Seharusnya Urip sudah mengerti apa yang tetua sering sampaikan tetang
pelajaran terakhir dari hidup, tentang kenyataan yang memaksa
seseorang untuk bisa meletakkan apa yang telah pernah seseorang
pelajari. Tentang membiarkan sesuatu mengalir dan kemudian jika ada
kesempatan biarkan kemampuan diri reaktif terhadap apa yang sedang
dihadapi. Memahami arti baik dan buruk hanya sebagai sudut pandang,
baik menurut orang timur belum tentu baik dari sudut pandang orang
barat atau sebaliknya.
Urip belum lagi faham, apalagi untuk bisa tega.
Terbukti dari dia yang masih lagi bisa ditarik dalam urusan ribut di
Tanah Luar pun Tanah Dalam. Urip masih mau peduli terhadap rekan
apalagi jika hal itu menyangkut perempuan yang ada di hatinya tentu
dia akan makin peduli.
Seharusnya tega.
3.18.2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar