1.28.2012

Memilikimu?

Kerinduan yang ada sudah tak memerlukan alasan. Alasan sekedar dalih menutupi rasa yang teramat sulit diucap. Cinta mungkin sederhana dalam ujud kalimat, tapi  rasa teramat sulit diurai, dan ketika cinta berlabuh di hati, terasa mabuk kepayang,  lalai dengan yang lain kecuali dia semata yang ada. Kalimat darinya bak pelepas segala gulana jiwa. Ah.. Cinta.

Ketika cinta menghedaki langkah yang lebih pasti, aku mulai terjebak.  "Andai aku memilikinya"  selalu itu kalimat yang terlintas, ketika galau jiwa mulai menyusup dan menampakkan ujudnya.
Bukankah kalimat memiliki menjadi terasa lebih besar porsi kuasa atas yang dimiliki. Apakah cinta berarti meguasai atas yang dicintai, bukankah aku sering semauku atas sesuatu yang aku miliki. Bukankah itu berarti menjajah? Memiliki, aku jadi ragu.
Atau cinta kita artikan kepercayaan kepada yang kita cintai, mungkinkah?
Atau...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

abourcase“Aku mencintai-Mu dengan dua cinta: cinta yang penuh gairah dan cinta yang Kau berhak atasnya
Kusebut cinta yang penuh gairah
Karena aku tak bisa mengingat selain diri-Mu
Kusebut cinta yang Kau berhak atasnya
Karena Kau telah menyikap hijab hingga aku bisa melihat-Mu
Tak patut pujian untuk diriku karena hal ini dan itu
Segala pujian hanya untuk diri-Mu”

Rabi’ah Adawiyah

raharjaurip mengatakan...

Sungguh bersyukur teramat dalam ketika kalimat yang tersampaikan telah terasa dijiwa mbak yang tenang, terasa ruh ikhlas tersisip diantara kalimat, tentu akan aku coba pahami lagi hingga terasa di kehidupan, walau setengah dari hatiku bertanya mungkinkah aku menerima kesucian itu sedang aku terlahir setengah iblis.

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...