2.11.2012

Tak Perlu Kau Mengerti

Sejak itu aku sering menanam mantra ditengah malam, menyisipkan teluh diantara kalimat menjadi kebiasaan.  Menjadi sibuk memasuki sisi tersembunyi dari tiap ruang , tak menjadi asing ketika mencumbu gelap. Mungkin minta dibenarkan ketika gelap menjadi alasan untuk menerima terang, pun aku mulai bertanya mungkinkah terang menerima terang.
Bagaimana aku dapati keberadaanku yang sebenarnya, jika aku masih mencintai segala yang  indra terima, mengimani segala pengetahuan yang masih aku dengar, aku lihat.
Sayang sekali, ketika dia menolak cintaku tidak membuat luka yang terlalu dalam, padahal aku merindu luka hingga membunuh kecerdasan. Berharap luka hingga ruh berkalimat, hingga ruh menampakan geraknya.
Sayang sekali, segala nalar masih menerima alasan jua kemakluman atas bisikannya.

Ada yang aneh ketika  mencari duri pada flamboyan.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...