Ritual alam untuk menjaga keseimbanganya telah memanggil, prosesi penyatuan dua jiwa mustahil tak menimbulkan luka. Bisik mantra alam tentang bahagia hanya pemikat yang dihembuskan, ditabur diantara pesona mata, pun lembut halus nafas diantaranya, lalu tunggu hingga menusuk jantung. rasakan mabuk kepayang dengan luka-luka.
Jika bahagia telah hilang, jika muram telah datang, jika kau telah menjadi budak maka cumbulah apa itu cinta.
Sekarang tanyakan siapa yang menjadi tuan, siapa yang menanam mantra atas kendali. Takutku ketika makin gelap semesta, ketika asap dupa memenuhi ruangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar