7.26.2013

Salamku

Bahagia? Barangkali tidak, bagaimana seseorang bisa melupa jika
sesuatu itu telah memenuhi sebagian ruang di hati, bukankah syarat
bahagia adalah lupa.
Hilang? Melenyap dari keberadaan? Juga bukan jawaban barangkali. Lalu
apa arti keberadaan tanpa ada yang bisa dibawa berbagi.

Yang membedakan manusia dengan kehidupan dibawahnya ada pada kemampuan
manusia yang bisa berbagi dengan tulus untuk menopang kehidupan yang
lain, memberi fungsi penyanggaan terhadap kehidupan yang lain tanpa
keluh, bersosial.
Sedang kehidupan yang dibawahnya memberi fungsi penyanggaan dengan
terpaksa karena dia berada pada susunan mata rantai kehidupan.
Santapan.

Kemuliaan, kasih, sayang menjadi enginer utama dari hati yang
membentuk akal budi, membentuk harmoni yang apik, melibatkan banyak
pribadi lain.
Sedang kepuasan pribadi cenderung membentuk insting yang juga dimiliki
binatang. Binatang cenderung mengejar apa yang mampu memuaskan diri
mereka sendiri tanpa ada berbagi dengan yang lain.

Sudah benar yang agama telah ajarkan, agar menjauhi iri dan dengki.
Kebencian hanya membentuk pribadi yang individual, pribadi yang sulit
bersosial. Sedang manusia didesain untuk hidup bersosial.
Zakat salah satu ajaran berbagi.
Dengan memberi maka seseorang akan menemukan bahagia ketika yang lain
menerima dengan penuh kesenangan.
Dengan berzakat maka seseorang bisa memahami warna hati penerima
zakat, kebahagiaannya ketika menerima.
Menemukan sisi hati dari pribadi lain akan setara dengan kebahagiaan
yang memang manusia itu sendiri telah cari.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...