"sebagaian orang mengatakan aku tak memiliki keyakinan, aku hanya bisa
menjawab amin.
Ya Robb, aku memang tak pernah yakin terhadap sesuatu kecuali aku
berusaha menggapai sesuatu.
Agama bagi sebagian orang dikatakan sebagai keyakinan tapi bagiku
lebih pada ilmu pasti.
Jika aku dituntut argumentasi maka aku akan menengok pada pendahulu,
para sufi yang memahami filsafat.
Bukankah segala pengetahuan yang ada dan berkembang pada saat ini
berawal dari pemahaman filsuf terdahulu.
Bukankah filsafat ibu dari segala pengetahuan.
Sedang para filsuf terdahulu mengambil yang tertulis pada kitab
sebagai awal pemahaman mereka, lalu mereka pahami dan kembangkan. Kaum
filsuf memiliki kecerdasan yang lebih untuk memecahkan bahasa rumit
kitab yang telah Tuhan turunkan.
Jika sudah begitu maka kitab bukanlah berisi tuntunan akan keyakinan
melainkan panduan kemajuan peradaban, memiliki makna yang lebih
bersifat matematis. Logis bagi orang yang mengetahui.
Kitab bukan untuk diyakini melainkan untuk digunakan" ujar Narang.
"Bahkan bangsa barat jika mereka mau jujur maka sudah pasti mereka
berkata bahwa mereka telah mengambil catatan para filsuf sebagai
pondasi kemajuan yang mereka miliki" lanjut Narang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar