Sudah tak ada alasan untuk tetap bertahan, mungkin terlalu pendek
hidup untuk menjadi pribadi yang bukan seperti kita sendiri inginkan.
Harapan aku sebut khuldi dan kau lebih suka menyebut pandora, harapan
menjadi enginer dari kudeta. Pembangkangan, sangat sah. Seperti ajaran
prilaku modern, tentukan dan jangan sekedar menerima nasib.
Sayangnya aku kolot, aku sekedar menerima nasib.
Khuldi, khuldi..., yang menjadikan Adam dan Hawa menginjakkan kaki di bumi.
Setelah khuldi termakan oleh ibu Siti Hawa maka menjadilah kedua buah
dadanya , bukankah kaum Adam sering tertarik untuk mengarahkan pandang
pada tonjolan dada perempuan, pun setelah khuldi termakan oleh Adam
dan menjadi buah jakun di tenggorokkan, bukankah kaum Hawa sering
terpikat mendengar bujuk kalimat yang keluar dari tenggorokan kaum
Adam.
Tapi....sudahlah. Keep going on move! Enjoy by your self.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar